Selasa, 04 Maret 2014

the younger man



Ini kali pertamanya aku menemukan seseorang yang begitu sulit untuk ku pahami, begitu sulit tuk ku jelaskan! Faktor umur? Kurasa tidak. Hanya saja dia berbeda dari yang selama ini pernah ku temui.
Pertama kali bertemu, seperti layaknya orang yang menemukan sesuatu yang baru yang menarik yang membuatku sedikit penasaran terhadapnya. Dia hanya seorang lelaki biasa, bukan pangeran yang berparas tampan, bukan juga raja yang berhamburan uang. Tetapi dia mampu membuatku nyaman ketika berada di dekatnya. Secepat itukah sungguh aku bisa merasakannya? Percaya atau tidak, aku pun tak pernah tau apa alasannya. Tertawa sepanjang jalan, bercerita sepancang hari aaahhh.. seperti satu hari pun tak cukup untuk bisa kulalui bersamanya.
Sederhana.. ya dia bisa membuatku bahagia dengan cara yang sederhana. Dia mampu mengenalkan hangatnya kebersamaan bersama keluarganya, yang memang tak pernah kurasakan di dalam keluargaku sendiri :’) adik yang manis, ibu dan ayah yang ramah. Sesuatu yang tak pernah ku temukan di dalam keluargaku sendiri. Ya Tuhan.. baru kali ini aku bisa merasakan yang seperti ini, sederhana, namun sangat menyenangkan, sangat berkesan.
Namun... setiap orang memiliki sifat baik dan sifat buruknya masing-masing.
Dia sering memberitaukanku bagaimana dia, bagaimana sifat dia, bagaimana masalalunya. Tapi aku tak pernah mengira yang seperti ini. Sikapnya yang mudah marah, mudah tersinggung, mudah terbawa emosi! Hal sekecil apapun bisa menjadikan dia sangat murka. Jika aku membuatnya emosi sedikit saja, aku bisa dimakinya, dihinanya, dicacinya! Ya Tuhan... bahkan ibuku sendiri saja tak pernah sekasar itu padakuL Tak pernah aku diperlakukan seperti itu sebelumnya oleh orang lain. Tetapi ketika ia melakukan sebuah kesalahan, apakah aku berani memarahinya seperti itu? Kurasa tidak, aku terlalu takutL terkadang aku ingin sekali mencoba untuk bisa merubah sifatnya dia agar tidak menjadi sosok yang “tempramental” bukan merubah dia seperti yang aku mau, tapi merubah dia supaya menjadi pribadi yang lebih “tidak mudah tersinggung” namun setiap kali aku mencoba, setiap itu juga aku “diberinya”. Lelah? Ya tentu, siapa yang tidak lelah dimarahi terus setiap hari. Tapi aku kuat. Aku yakin yang ia lakukan hanyalah inginkan yang terbaik untukku, untuk kitaJ
Lihatlah sayang... aku saja mau, aku saja mampu bertahan untukmu, aku saja bisa menyayangi kamu dengan apa adanya kamu. Tapi bisakah kamu menyayangi apa adanya diriku? Bisakah kamu berkorban seperti apa yang selama ini telah ku lakukan untukmu???
Terlalu awal tuk menyerah!
Terlalu dalam tuk keluar!
Ku yakin kan temukan cahaya matahari diantara gelapnya langit mendung, dengan warna pelangi yang menghiasi indahnya langitJ i love you, mam :* <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar