Candy Shop# - Better Alive

You say don’t wanna be scared

Cause all the problem is gone

What the hell is going on

And we started come together

You say some people will be

Bring new happy feeling side

Wakin up of all the problem

And I wan’t should be better day

(bridge)

You can past a part of life and

You can past a part

(reff)

Hey cause your not alone

And you say and you say

Come back be better alive

Better alive, better alive

Hey all the problem is gone

And you say and you say

Come back be better alive

Better alive, better alive, I’m feeling so alive

Something is falling down

And you stay keep calm down

What the hell is going on

Cause I always in your side

You say some people will be

Bring new happy feeling side

 Wakin up of all the problem

And I wan’t should be better day

(bridge)

You can past a part of life and

You can past a part

(reff)

Hey cause your not alone

And you say and you say

Come back be better alive

Better alive, better alive

Hey all the problem is gone

And you say and you say

Come back be better alive

Better alive, better alive, I’m feeling so alive

Nothing all forever like a sunny sunset

Nothing all forever addition of moon light

Nothing all forever is story in my life (back to reff)

Puisi karya Chairil Anwar

Derai-derai Cemara

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949

Tak Sepadan

Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros

Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka

Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka

1943

PUISI KEHIDUPAN

Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah, Ijikanlah

 

HAMPA

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.

Lurus kaku pohonan. Tak bergerak

Sampai ke puncak. Sepi memagut,

Tak satu kuasa melepas-renggut

Segala menanti. Menanti. Menanti.

Sepi.

Tambah ini menanti jadi mencekik

Memberat-mencekung punda

Sampai binasa segala. Belum apa-apa

Udara bertuba. Setan bertempik

Ini sepi terus ada. Dan menanti

apa?

Mengapa ku harus kehilanganmu terlebih dahulu sebelum ku mengetahui seberapa dalam yang aku rasakan padamu

Bahkan saat kau ada disisiku pun aku tak pernah terfikir

Semua menjadi sangat begitu “asing”

Saat aku harus belajar hidup tanpamu

Saat aku harus membiasakan “kebiasaan kita”

Saat aku harus membuka mata ku di pagi hari tanpa adanya kamu disisiku

Tak pernah terkira kehilanganmu menyesakkan ku sebegitu ini

Hampa.. Perih..

Berlari ke pinggir pantai berteriak sekencang kencangnya bersama ombak yang menerjang

Begitu indah tuk dikenang, begitu sakit tuk dilupakan

Aku menjadi seorang yang begitu “sensitif”

Menghubungkan semuanya dengan perasaan secara egois

Seperti sehabis panasnya terik matahari yang membuat gersangnya tanah dihati

Kita bedua berargumen memenangkan ego

Menjadi semakin dilema dgn kemunafikkan

Sehabis itu hati menjadi mendung dan airmata turun dengan derasnya

Berharap pelangilah yang kan menyelamatkanku

Namun kau sama sekali tak memberinya warna!

Jika sekiranya kau tak bermaksud memberiku cahayamu

Jangan sentuh aku!

Jangan biarkan ku berharap pada mimpi yang semu

Pada mimpi yang kau tuliskan

Meneteskan airmata sebegitu derasnya

Namun mungkin..

Mungkin hanya airmata yang dapat mencairkan keruhnya hati

Merelakan sesuatu yang sangat berarti

Mengihklaskan sesuatu yang sangat berharga

Karna cinta tak boleh dipaksa

Cinta tak bisa buru-buru

Karna akan menjadi tidak baik jika begitu

Sunyi

Ku menangis tanpa adanya air mata

Ku teriak tanpa adanya suara

Hanya merasakan sakitnya hati tanpa bisa terungkap !

Begitu tersiska menunggu yang dinanti

Begitu berat melepas rasa perih

Sesak yang menyelinap dalam batin

Terkoyak asa

Lukiskan sepi sunyi